Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

DEMONSTRASI POLITIK TANPA SIARAN?

Gambar
Demontrasi tanpa siaran!  Keadilan harus ditegakkan, namun apriasi dari rakyat membentur meja kekuasan laporan mulai kusam bersemayam dalam map Berdebu!  Jalanan terlihat ramai Orang nampak diam memandangi Sendiri penuh nyali Idealisme takkan mati Berdiri kokoh selayak oak menantang angin Menyatukan tanpa margin Dinasti menyebar toksin Hirarki lemah tak bervitamin Merdeka'... saudaraku rakyat jelata di seluruh Indonesia Pandeglang terjadi drama telenovela Media massa tak lagi bicara fakta Transparansi hanya retorika bohong belaka Di seberang seorang Ibu masih berduka memendam lara Si loreng tak bertaring mulai terasing Anjing Peking menjadi pesaing teriak nyaring Padamu  bernyali kucing! Mataku mengerling, melihatmu terbanting Simbol kegagahan nampak  layu Loreng semakin kemayu Tidak ada lagi Abimanyu Semua mulut membisu Tangisan semakin menyeruak memecah cakrawala Doa kasta sudra menembus nirwana Kasta ksatria bukan waria menepuk dada Para be...

PEMIKIRAN MICHEL FOUCAULT! tentang apa??

Gambar
Karya Foucault menggambarkan perbedaan difference sebuah konsep penting lain pada Foucault, melibatkan gagasan bahwa untuk memahami sesuatu yang bagaimana hal itu terhubung dengan hal-hal lain (Ramji, 2007).  Perbedaan antara postrukturalisme dengan strukturalisme. Jika strukturalisme dipengaruhi oleh linguistic, pendekatan Foucault dan lebih umum postrukturalisme beragam macam masukan teoritis. Keragaman itu membuat karya Foucault menjadi provokatif dan sulit untuk ditangani. Teori rasionalisasi dari berpengaruh tetapi pada Foucault pengaruh hanya di beberapa “bagian penting” dan hal itu bukanlah sebuah “kerangkeng besi” karena ada perlawanan. Beberapa gagasan marxis dalam karya Foucault tidak membatasi perhatianya hanya pada ranah ekonomi, dan memberikan perhatian pada jumlah instutusi. Lebih tertarik pada mikro- politik kekuasaan daripada kepada perhatian marxis tradisional terhadap ke kuasaan pada tingkatan masyarakat. Foucault mempraktikkan hermeneuti...

Membara Dimasa Matkul Pancasila

Gambar
Kepercayaan akan terus ada apabila kedua belah pihak saling amanah, lantas apakah semuanya akan beringgap lama?  Sumber gambar:milik pribadi, take di kelas sore-sore.  Cerita tentang kita dimulai dengan begitu apik Kita adalah pasangan yang sempurna Semua orang tidak menyangkal itu Kau dandani diriku dengan cintamu Betapa aku mencintaimu Hidup seperti cinta Cinta seperti gema Singkat dan rahasia Tahun pun silih berganti Aku semakin asing melihat dirimu Kepedulian dan kesetiaanpun lumat  Digilas kebohongan yang amat cantik Kita kini tak lebih dari sepasang batu nisan Batu peringatan atas kesetiaan dan keharmonisan yang sangat mati Engkau pergi begitu saja Meninggalkan jejak membusuk dalam bingkai potret perkawinan kita. Begitu sia-sia kah cinta yang telah kubanggakan seumur hidupku ? Atau haruskah kuiklankan diriku Selembar raga tanpa jiwa ? Sekeping hati tanpa cinta ? Aku hampa I have no real intent Aku tidak bisa... Life goes on Harus kulupakan se...

HEPEREALITAS JEAN BOUDRILLARD (KASUS KIP-K)

Gambar
Jean Baudrillard (dalam kasus KIP-K)  Sumber gambar:https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Flookaside.fbsbx.com%2Flookaside%2Fcrawler%2Fmedia%2F%3Fmedia_id%3D152491986361243&imgrefurl=https%3A%2F%2Fms-my.facebook.com%2Finfokipkuliah%2Fphotos%2Fmahasiswa-bidikmisi-hp-nya-iphonenongkrong-nya-di-caffejalan-jalan-nya-ke-mall%2F152491986361243%2F&tbnid=bq1VlCn-2arKbM&vet=1&docid=GB3NhtdCR6JEeM&w=720&h=480&source=sh%2Fx%2Fim P emikiran Jean Baudrillard (Masyarakat Konsumer, Simulasi, Simulacra dan Hiperrealitas) Dengan Mengangkat Penyalahgunaan Biaya PIP atau Bidikmisi. Jean Baudrillard merupakan salah satu seorang diantara kelompok teoritisi sosial postmodern yang paling radikal dan menyetak. Tidak seperti jameson, Baudrillard yang terlatih sebagai seorang sosiolog (Genosko, 2005; Wernick, 2000), tetapi karya- karyanya telah lama meninggalkan Batasan- Batasan disiplin. Pada kenyataan, karyanya memang tidak dapat dimasukkan ke dalam disi...

RENJANA PIKIR

Gambar
Gambar:by RAHMAD ROMADLON pribadi. Renjana Pikir Di bawah remang lampu jalan Kulangkahkan kakiku perlahan Ditemani rintik hujan Kurasakan berat kaki ini Bukan karena lelah berjalan Bukan juga karena lelah mencari nafkah Tapi karna beribu onak memenuhi benak Apakah seseorang dihargai karena berdasi Apakah seseorang dihargai karena turun dari merci Apakah seseorang dihargai karena anak kyai Apakah seseorang dihargai karena posisi Apakah seseorang dihargai karena prestise Lalu bagaimana dengan aku? Aku tak berdasi apalagi merci Aku juga bukan keturunan kyai Aku tak punya posisi apalagi prestise Aku hanya anak singkong Yang hidup berkais rejeki dari kemurahan hati Tak jarang ku dicaci maki Seakan tiada arti Aku sungguh tak peduli Aku hanya hidup demi sesuap nasi Aku tak layak untuk gengsi? Aku tak layak untuk sok aksi? Aku hanya punya raga ini dan selembar hati  Pemberian illahirobbi Yang wajib kusyukuri Masih kah kau peduli? # marimacaalhamdulillah #sosiologi #unijoyo #mad...

AMALAN SUNAN KALIJOGO

        Amalan Sunan Kali Jaga, Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah Putra Adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali (penunggu sungai).            Sedangkan versi yang lain mengatakan beliau menunggu tungkat Sunan Bonang di tepi sungai. Apapun versinya yang jelas beliau mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sungai. Kemudian kaedah ini berkembang menjadi sebuah ritual Kum kum Sebuah teknik ritual pernafasan tenaga dalam dan kebatinan yang di katakan sangat cepat membangunkan tenaga dalaman dan tenaga kerohanian seseorang. Fakta di atas saya kutipkan dari sebuah naskah kuno yang...

PAHLAWAN MASA KINI!

Aku memandangi wajah bulan  Pijarnya seakan berpesan tentang pengharapan Seperti hal sesosok bayang dalam angan Yang mengajari sejuta pesan perjalanan Ayah, aku merindukanmu Petuahmu masih kugenggam erat dalam khalbu Ayah, aku merindukanmu Peluhmu yang begitu iklas telah membuatku tangguh Mungkin engkau tak banyak bicara Tak banyak aksara yang kita perdebatkan diatas meja Terkadang banyak hal yang membuatmu marah Bentakmu adalah bentuk kasih yang ada Ayah, maaf jika aku tak sempat membuatmu bangga Waktu lebih cepat memanggilmu kepada Sang pencipta Namun wajahmu tetaplah ada Terbingkai do'a sejauh kaki melangkah Pada pundakmu yang dulu gagah Engkau langitkan do'a agar keluargamu bahagia Tak pernah terukir keluh Yang nampak adalah pijar senyum terindahmu Ayah, aku ingin sepertimu Memecahkan karang yang keras dan membatu Hanya do'a yang sekarang memelukmu Melepaskan satu persatu aksara rindu Ayah,.... Tersenyumlah dibalik wajah purnama Biar aku selalu nyaman saat dibenturkan d...

AKSI LUMRAH "MATI BUDALO DEWE" MASYARAKAT SANTRI PESANTREN DARU ULIL ALBAB

Gambar
                       Masyarakat akan selalu berevolusi dari segi kebiasaan dan kebudayaan, memang tidak bisa di pungkiri bahwa masyarakat memang kental dengan adat, bahasa dan kebiasaannya.           Melalui proses-proses yang tidak pernah dirasakan perkataan atau ucapan lumrah di ungkapkan oleh masyarakat, seperti gunjingan atau doktrin untuk seseorang dalam sistem devinisi. Kalimat "MATI BUDALO DEWE" artinya ( mati berangkat sendiri)  nah ini sangat menarik sekali untuk dikaji kata dosen SSBI di kampusku. Dan ini benar terjadi pada kalangan santri Pondok Pesantren Daru Ulil Albab Nganjuk Jawa Timur tempat dimana aku dulu menimba ilmu dari SMP sampai SMA.                     Ungkapan ini terucap karena bukan tanpa sebab, mestinya apapun pasti akan ada sebab dan akibat walau kita tidak sadar akan hal itu setuju?. ...

PERTEMUAN DI SEBUAH KAPAL API

Kala malam yang sunyi Ku buka layar biru yang ku punya  Tak sengaja ku baca pesan yang menyala Terlihat asing namun mengagumkan  Seperti acuh ternyata mengesankan  Aku mulai mengenal mu  Lewat pesan dilayar biru Sambil membaca aku tersipu  Dari setiap tutur kata mu Sederhana lembut dan lugu   Santun tergambar dari ucapan mu Memang benar aku tak tahu Watak asli baik buruk mu  Namun satu yang aku tahu  Peduli mu membawa kebaikan hidup ku  Kamu membawa ku pada diri ku yang baru  Semakin dekat dengan Rabb ku  Belajar bijak meski masih sulit untuk ku Allah Maha Baik pada ku  Telah mengirim kamu dalam hidup ku  Sebagai pengingat salah ku  Sebagai pengobat lara ku  Penghibur duka hati ku  Kamu istimewa bagi ku  Dengan segala kekurangan dalam dirimu Dengan segala kebaikan dalam hati mu

RENJANA RENJANA BICARA!

Aku tetap Lah diriku.. SeLama Waktu tak ada berUbah.. Biasa saja diDalam keSederhanaan.. Kaya atau miskin hanya Lah Sebutan Bagiku.. Sabab Bahagia ada didalam Hatimu.. Tika keKayaan mampu memBuat Rumah Sehat.. Tapi kalian tak akan dapat memBeli keSehatan.. Kamu Mampu memBeli Jam Tangan Mewah.. Nyata dirimu tak akan bisa memBeli Waktu.. Harta dan Tahta hanya menJadi Pelengkap Semu Dunia.. Coba Lah kau Lihat Telapak Jemari Tanganmu.. Kepal Tangan mengGenggam Erat Taqdir dirimu.. Kuat Kepalan Tangan seRupa Ingatan berPijak Akal.. Keras berPikir meLangkah Maju mengHadap Cita.. Tak Mesti Masa Depan tetap berAda dalam Impian.. BerKata Nasib meMinta LeLaku berUcap Do'a Mulia.. Besar Harapan Terang mengHarap Sak Prasangka yang Baik.. Atas dirimu jua Tuhanmu ada di Hadapan.. MeLiputi Semua Alam berAda di Sekitarmu.. MenJadikan Pengalaman Jadi Guru terBaikmu.. Kala Nafsu Kerap berBicara akan Prasangka Buruk.. Hati terLuka kian mengKoyak Jiwa seMakin Kerdil.. KePicikan nian Besar seKeras Bato...

MAK-MAK JAMAN NOW!

*ANDA PILIH MENEGAKKAN HAM (HAK ASASI MANUSIA) , ATAU AKHLAK ANAK KITA BOBROK???*  HAM *TAK PERNAH BERBUAT APA APA* KETIKA AKHLAK ANAK RUSAK, tetapi ketika anak dicubit untuk didisiplinkan HAM berbicara *LANTANG*  *(Sebuah Pelajaran Berharga untuk orang tua / walil murid)* Hakim itu mengejutkan semua orang di ruang sidang. Beliau membebaskan terdakwa kemudian meninggalkan tempat duduknya lalu turun untuk mencium tangan terdakwa. Terdakwa yang seorang guru SD itu juga terkejut dengan tindakan hakim. Namun sebelum berlarut-larut keterkejutan itu, sang hakim mengatakan, “Inilah balasan yang harus kulakukan sebagai rasa terima kasihku kepadamu, Guru.” Rupanya, terdakwa itu adalah gurunya sewaktu SD dan hingga kini ia masih mengajar SD. Ia menjadi terdakwa setelah dilaporkan oleh salah seorang wali murid, gara-gara ia memukul salah seorang siswanya. Ia tak lagi mengenali muridnya itu, namun sang hakim tahu persis bahwa pria tua yang duduk di kursi pesakitan itu adalah gurunya. Haki...