AKSI LUMRAH "MATI BUDALO DEWE" MASYARAKAT SANTRI PESANTREN DARU ULIL ALBAB
Masyarakat akan selalu berevolusi dari segi kebiasaan dan kebudayaan, memang tidak bisa di pungkiri bahwa masyarakat memang kental dengan adat, bahasa dan kebiasaannya. Melalui proses-proses yang tidak pernah dirasakan perkataan atau ucapan lumrah di ungkapkan oleh masyarakat, seperti gunjingan atau doktrin untuk seseorang dalam sistem devinisi. Kalimat "MATI BUDALO DEWE" artinya (mati berangkat sendiri) nah ini sangat menarik sekali untuk dikaji kata dosen SSBI di kampusku. Dan ini benar terjadi pada kalangan santri Pondok Pesantren Daru Ulil Albab Nganjuk Jawa Timur tempat dimana aku dulu menimba ilmu dari SMP sampai SMA.
Ungkapan ini terucap karena bukan tanpa sebab, mestinya apapun pasti akan ada sebab dan akibat walau kita tidak sadar akan hal itu setuju?. Setujulah kalau TIDAK anda bukan MANUSIA, nah ungkapan ini terucap ketika ada seseorang santri pada hari minggu dikunjungi oleh keluarganya (disambang) kenapa kok bisa terucap karena biasa kalau ada santri yang disambang pasti sekurang-kurangnya dibawakan jajan atau makanan oleh keluarganya.
Setelah keluarga santri pulang teman-teman satu pondok pasti akan menunggu di depan lorong kamar atau asrama berharap akan dikasih oleh santri tersebut oleh-oleh dari orangtuanya, namun pada saat itu santri yang disambangi tidak menghiraukan teman-temannya. Keluarlah kata-kata "MATI BUDALO DEWE" karena dia tidak mau berbagi.
Dalam kontek ini kita mati tidak mungkin berangkat sendiri oleh karena itu baiklah pada orang, walupun orang itu tidak menyenangkan karena kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan, stay healthy...
#marimacaalhamdulillah
#tabahsampaiakhir
#fisibutm #prodisosiologi #sosial masyarakat pesantren
Komentar
Posting Komentar