Membara Dimasa Matkul Pancasila

Kepercayaan akan terus ada apabila kedua belah pihak saling amanah, lantas apakah semuanya akan beringgap lama? 
Sumber gambar:milik pribadi, take di kelas sore-sore. 

Cerita tentang kita dimulai dengan begitu apik
Kita adalah pasangan yang sempurna
Semua orang tidak menyangkal itu
Kau dandani diriku dengan cintamu
Betapa aku mencintaimu

Hidup seperti cinta
Cinta seperti gema
Singkat dan rahasia

Tahun pun silih berganti
Aku semakin asing melihat dirimu
Kepedulian dan kesetiaanpun lumat 
Digilas kebohongan yang amat cantik
Kita kini tak lebih dari sepasang batu nisan
Batu peringatan atas kesetiaan dan keharmonisan yang sangat mati
Engkau pergi begitu saja
Meninggalkan jejak membusuk dalam bingkai potret perkawinan kita.

Begitu sia-sia kah cinta yang telah kubanggakan seumur hidupku ?
Atau haruskah kuiklankan diriku
Selembar raga tanpa jiwa ?
Sekeping hati tanpa cinta ?
Aku hampa
I have no real intent
Aku tidak bisa...

Life goes on
Harus kulupakan semua
Waktu tidak lebih dari pabrik kenang-kenangan
Betapapun manisnya tetap terasa nyeri di hati.

#Berkarya dengan pas, bukan ngasal dan ngayal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanggapi Segalanya: Kelelahan, Ekspektasi, dan Pencarian Keseimbangan dalam Hidup Modern

Menyaksikan Kehilangan dalam Kebersamaan, Perjalanan Menuju Kebahagiaan yang Terpisah

Secercah Cinta di TOT UKM-F RISET 2024