RENJANA PIKIR

Gambar:by RAHMAD ROMADLON pribadi.

Renjana Pikir

Di bawah remang lampu jalan
Kulangkahkan kakiku perlahan
Ditemani rintik hujan

Kurasakan berat kaki ini
Bukan karena lelah berjalan
Bukan juga karena lelah mencari nafkah
Tapi karna beribu onak memenuhi benak

Apakah seseorang dihargai karena berdasi
Apakah seseorang dihargai karena turun dari merci
Apakah seseorang dihargai karena anak kyai
Apakah seseorang dihargai karena posisi
Apakah seseorang dihargai karena prestise

Lalu bagaimana dengan aku?
Aku tak berdasi apalagi merci
Aku juga bukan keturunan kyai
Aku tak punya posisi apalagi prestise

Aku hanya anak singkong
Yang hidup berkais rejeki dari kemurahan hati
Tak jarang ku dicaci maki
Seakan tiada arti

Aku sungguh tak peduli
Aku hanya hidup demi sesuap nasi
Aku tak layak untuk gengsi?
Aku tak layak untuk sok aksi?

Aku hanya punya raga ini
dan selembar hati 
Pemberian illahirobbi
Yang wajib kusyukuri
Masih kah kau peduli?

#marimacaalhamdulillah #sosiologi #unijoyo #madura #self

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanggapi Segalanya: Kelelahan, Ekspektasi, dan Pencarian Keseimbangan dalam Hidup Modern

Menyaksikan Kehilangan dalam Kebersamaan, Perjalanan Menuju Kebahagiaan yang Terpisah

Secercah Cinta di TOT UKM-F RISET 2024