PEREMPUAN DIUJUNG SENJA

Diremang rembulan yang hampir pulas
Dengan mencuri waktu dari malam yang bergegas
Sejenak menepi di dermaga paling sepi
Memintal upaya pada perbincangan sunyi

Menikmati hembusan rindu yang menyapa pucuk hening
Menggapai jiwa paling rapuh untuk kembali pulang
Sebagian mampu menyentuh dinding langit
Sebagiannya patah di perjalanan terhalang kabut

Pada jiwa yang enggan menyerah
Seluas laut harap kemudian meluruh
Bahwa rindu sesungguhnya adalah luka
Dimana dahulu kita bermukim atas nama cinta

Serupa ombak mengejar pantai
Terbentur karangpun tetap berlari
Selayak buih yang pecah dionggokan pasir
Remuk berkepingpun masih jua coba terus berdesir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanggapi Segalanya: Kelelahan, Ekspektasi, dan Pencarian Keseimbangan dalam Hidup Modern

Menyaksikan Kehilangan dalam Kebersamaan, Perjalanan Menuju Kebahagiaan yang Terpisah

Secercah Cinta di TOT UKM-F RISET 2024