APA ARTI TEMAN MENURUT MU? SETELAH BACA INI, KAMU AKAN MEGERTI APA ITU TEMAN YANG TEMENAN (istilah jawa) sungguh...
~ APA ITU PERTEMANAN ~
Pernahkah kita dikhianati oleh seorang teman?
Atau bahkan oleh sahabat yang sudah kita anggap seperti saudara sendiri?
Pernahkah kita bertemu dengan seseorang, meski hanya sebentar tapi justru menginspirasi?
Pernahkah kita mempunyai seorang kawan, kebaikan dan pengorbanan mereka menyentuh hati?
Berapa kali juga kita di kecewakan oleh teman yang sudah lama berkawan?
Berapa kali kita mundur teratur karena terbukti teman itu mau berada di samping kita karena asas manfaat saja.
Pernahkah kita bertemu seseorang yang pertemanannya tak lekang oleh masa?
Saat bahagia dan saat duka. Dia ada di samping kita
Saat kita tertawa dan saat kita terluka, dia menghibur dan mengingatkan kita akan hakikat dunia.
Kadang diri ini penuh tanya,
Teman seperti apakah diriku?
Teman seperti apa yang aku cari?
Teman seperti apa yang benar benar aku cintai dan sayangi?
Teman seperti apa yang aku anggap teman sejati?
Rumusnya sebenarnya sederhana, siapa saja yang ada di samping kita saat kita berduka.
Siapa saja yang menyisihkan waktu dan tenaganya saat kita membutuhkannya.
Merekalah teman setia. Itulah teman yang sesungguhnya.
Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris :
‘A friend in need is a friend indeed’
Artinya: teman yang ada saat kita membutuhkan, itulah teman yang sebenar benarnya.
Memilih seorang teman adalah sebuah ketrampilan. Dibutuhkan sebuah kemampuan mengatur rasa, mengukur diri sendiri (dalam berbagi dan berharap). Demikian juga kemampuan mendengarkan, empati dan berbicara saat yang tepat.
Ada sebuah filosofi tentang teman yang sangat mewakili.
Teman layaknya sebuah pohon. Ada dedaunan, ranting dan akar.
Daun akan berguguran, mereka tergantung pada cuaca (seasonal). Saat cuaca buruk, mereka berguguran. Saat cuaca cerah dan matahari bersinar, mereka menunjukkan eksistensinya.
Ada teman yang demikian. Berada di sekitar kita saat hari hari kita cerah dan bahagia. Ketika cobaan mulai melanda (krisis keuangan, pernikahan, kematian, kecelakaan, kesehatan, dll) maka mereka menghilang seketika. Tidak perlu menyalahkan mereka. Karena memang begitulah sejatinya teman selevel ‘dedaunan’. Tidak perlu marah dan kecewa. Perilaku mereka tidak menunjukkan kualitas kita, sebaliknya begitulah kualitas mereka.
Jika kita berkali kali dikecewakan oleh tipe teman seperti ini, berarti kita yang harus tajam dalam melihat dan meng-ihsas karakter seseorang. Sehingga kita tidak menaruh harapan yang terlalu besar. Haruskah di hindari? Tidak juga, karena tanpa dedaunan, sebuah pohon tidak nampak indah. Anggap saja mereka hadir untuk meramaikan suasana dan suporter saat kita bahagia. Hargai saja keberadaan mereka. Berterima kasih atas pertemanannya. Kita lah yang harus mengatur rasa di dalam dada. Supaya tidak kecewa.
Seperti quote berikut: ‘some people come to your life just to teach you how to let go’.
Kadang orang datang dalam kehidupan kita hanya untuk mengajari bagaimana kita harus melepaskannya. Ada orang yang datang sebagai sebuah berkah dan ada yang datang justru membawa masalah. Tapi justru membuat kita belajar menyelesaikannya.
Bagian pohon yang kedua adalah ranting. Ranting nampak seolah olah kuat dan bisa menyangga berat. Namun saat dihadapkan pada beban yang berat, mereka patah dan berjatuhan.
Orang seperti ini lebih menyakitkan untuk dijadikan teman. Karena kita sudah membuka hati. Mengisinya dengan keberadaan mereka. Namun di saat saat kritis dan sulit, mereka justru lari meninggalkan kita sendiri. Lagi lagi tak perlu menyalahkan mereka. Kita saja yang harus pandai menjaga diri. Berikan hati kepada yang benar benar berhak menerimanya. Bisa jadi teman ini tidak sadar telah menyakiti kita, namun itulah pertemanan yang bisa mereka suguhkan.
Yang terakhir adalah akar. Kalau dedaunan dan ranting jumlahnya bisa ratusan, maka akar tidaklah demikian.
Teman yang seperti akar jumlahnya tidaklah banyak. Merekalah supporter setia kita. Bisa jadi dia masih dalam lingkup keluarga dan bisa juga teman sebaya. Siapa saja yang menemukan teman seperti akar pohon maka layaklah mereka berbahagia. Karena inilah teman sejati. Mereka yang menjadi tumpuan kita, pijakan saat kita ‘oleng’, bahagia ketika melihat kita berjaya, sedih dan siap siaga saat kita berduka.
Namun demikian, satu hal yang harus kita sadari. Teman juga manusia. Mereka tidaklah kekal dan selamanya akan bersama kita. Jangan pernah bersandar pada sesuatu dan siapapun yang bersifat Fana. Bersandarlah kepada Dzat yang menghadirkan berbagai jenis teman tadi. Allah ta’ala!
Dia yang benar benar akan selalu bersama kita. Dia yang akan mendatangkan teman teman setia. Dia yang bisa menjauhkan teman yang tidak bermanfaat untuk dunia dan akherat.
Sungguh benar perkataan Ibn Qayyim Al Jauziyah
‘DO NOT DEPEND ON ANYONE, BECAUSE EVEN YOUR OWN SHADOW LEAVES YOU WHEN IT’S DARK’
Jangan pernah bergantung kepada siapapun, bahkan bayanganmu sendiri meninggalkanmu saat gelap (datang).
•ingat temanmu juga punya kehidupannya!
•syukur kamu bisa mengenalnya
•bisa mewah dan sederhana
•mahal harganya
#gak usah sibuk, sini riset aja!!!
Komentar
Posting Komentar