SOLEK INDAH PUISI
AIR MATA SANG KUPU-KUPU Di halaman malam, kelamnya dingin menusuk, menimbulkan rasa seram Embun beku memburamkan cahaya lampu jalanan, seperti lukisan yang samar Seorang wanita tegar, melangkah tanpa gentar, menorehkan sejarah juang yang haram Meski disorot pandangan tak hormat, di sela setiap lelaki yang tak dikenal atau mahram Dia tak perduli akan fitnah dan nista, dia butuh nafkah agar keluarganya hidup tenteram Meskipun hidupnya penuh tantangan, tubuhnya kuat, namun bahtera hidupnya kadang karam Orang-orang tak peduli, menghujat dengan kata-kata penuh hinaan dan cela Cabo, lonte, pelacur, dan berbagai kata makian lainnya dilontarkan padanya, sungguh tiada cela Namun dia bertahan, berusaha demi keluarga, melawan lelah dan jerit lapar bibir mungil Setahun lalu, sang ayah pergi tanpa jejak, meninggalkan luka yang dalam, begitu pilu Kau perempuan tangguh, setiap detik bertarung dengan azab batin dan ragamu Di malam hari, kau menggoda nafsu para lelaki, dalam pekat, berusaha bertahan hi...