FREDERCA AGSOLOSAMSO ALJUMABAS



Aku tahu hasrat cintamu begitu mengancala
Menjulang ke nabastala
Mengakar ke buana
Kokoh, tak seperti serabut akar menancap mudah di 
hempas anila
Aku tahu rindukmu menderu seumpama gema
Melumatkan rasa dan nalurimu untuk mencinta
Hitam putih tentang hidupku tak kau tanya
Seperti terserah tak mau tahu adanya

Aku si pemuja luka
Berdiam diri dalam derita
Tak pernah bercerita luka
Aku simpan di kedalaman lautan rasa

Tak mengira aku ada lara
Senyum berkembang bak bunga nirwana
Kekeh dalam itu luka
Aku sebenarnya rapuh namun selalu bermanja kata

Diamku bukan Bisu adanya
Tak pura purat tidak tahu sebenarnya
Tentang rasa cintamu yang membara
Kau ingin curah padaku di asmaraloka

Namun luka cinta yang aku rasakan, membunuh rasaku untuk mencinta
Aku mati rasa
Aku hilang daya 
Aku terrpenjara jeruji besi luka cinta

Satu kata ku ucap dengan bingkai hati dayita
Beribu mohonkan kata kata di rangkai menjadi maaf dari Atma
Di saat ini entah di nanti aku belum bisa menerima
Aku masih ada luka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanggapi Segalanya: Kelelahan, Ekspektasi, dan Pencarian Keseimbangan dalam Hidup Modern

Menyaksikan Kehilangan dalam Kebersamaan, Perjalanan Menuju Kebahagiaan yang Terpisah

Secercah Cinta di TOT UKM-F RISET 2024