![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYMMFFLHKusZ4NXhSPtk6nNxFFlMJyNXS8xf6XHA_RLwnlT9UW7wBqlhMNC1SzvIhYy09N5tQBJlPcI486_2cJm-bjCXvcOQwzc3bbSqSflI9hIqKkatyrPWAF66m2ilm7wFgbiAGqa2cEan5umfVObVSs_x1ssgFGs5jkmfLs0GqvAoLWqX2m_Q6ZpRg/s320/DALL%C2%B7E%202024-10-16%2000.49.31%20-%20A%20clear%20infographic%20on%20AquaFarm_%20Vertical%20Farming%20System%20Using%20Seawater%20for%20Food%20Security%20and%20Coastal%20Area%20Utilization%20in%20Indonesia.%20The%20design%20featur.webp)
Mau jadi mahasiswa yang seperti apa? Ini bukan hanya sebuah pertanyaan sederhana, tetapi refleksi mendalam yang seharusnya mampu membangkitkan kesadaran kita akan peran yang kita ambil di masyarakat. Banyak mahasiswa yang terjebak dalam rutinitas akademik yang mengedepankan pencapaian nilai dan gelar, seolah-olah itu adalah satu-satunya tolok ukur kesuksesan. Namun, jika hanya berfokus pada aspek ini, kita akan kehilangan makna dari proses pendidikan itu sendiri. Sebagai mahasiswa, kita seharusnya dituntut untuk menjadi individu yang lebih dari sekadar pemilik IPK tinggi dan lulusan dengan segudang penghargaan. Kita harus menjadi pribadi yang mampu berpikir kritis, bertindak kreatif, dan berani menyuarakan kebenaran di tengah ketidakpastian dunia ini. Menjadi mahasiswa berarti memiliki kesempatan untuk menggali potensi diri lebih dalam. Di balik setiap mata kuliah, tugas, dan ujian, ada peluang untuk memperkaya wawasan, mengasah kemampuan analisis, serta membangun keterampilan yang t...